Archive for 2016
Pengertian Majas, macam&contohnya
MAJAS
Majas adalah adalah bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.
Majas terdiri dari :
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.
1. Majas Perbandingan
Pengertian Majas Perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan
untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca. Jika diperhatikan dari cara pengambilan perbandingannya, Majas
Perbandingan terbagi atas:
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d) Melati, lambang kesucian
e) Teratai, lambang pengabdian
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
1) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
2) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
Contoh:
-Kau umpama air aku bagai minyaknya
-Bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis majas pertentangan dibedakan menjadi:
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
3. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
4. Majas Penegasan
Majas Penegasan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas penegasan terdiri atas:
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
c) Orangtua mana yang tidak ingin anaknya sukses?
#Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, goodluck&havefun!:)
Majas adalah adalah bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.
Majas terdiri dari :
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.
1. Majas Perbandingan
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu denganmempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d) Melati, lambang kesucian
e) Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdok terdiri atas:1) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
2) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".Contoh:
-Kau umpama air aku bagai minyaknya
-Bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
2. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis majas pertentangan dibedakan menjadi:
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
3. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
4. Majas Penegasan
Majas Penegasan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas penegasan terdiri atas:
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
c) Orangtua mana yang tidak ingin anaknya sukses?
#Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua, goodluck&havefun!:)
Perbedaan HOMONIM-HOMOFON-HOMOGRAF dan contohnya
1. HOMONIM
Homonim adalah kata-kata yang pelafalan dan ejaannya sama, tetapi maknanya berbeda.
CONTOH:
- Pak Iman sedang memperbaiki genting rumah yang bocor.
Keadaan menjadi genting setelah kedua kubu menolak untuk berdamai.
-Rino sedang melihat bulan menggunakan teleskop.
Irfan sedang menjalani study tour di Singapura selama enam bulan.
-Beruang merupakan hewan mamalia yang bertubuh besar.
Toni ingin menjadi orang yang beruang.
-Semua orang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat.
Tanti suka bepergian memakai sepatu hak tinggi.
-Jarak rumah Fina ke rumah Rizal sangat jauh.
Pak Rian sedang memanen biji jarak.
2. HOMOFON
Homofon adalah kata yang pengucapannya sama dengan kata lainnya, tetapi memiliki makna berbeda.
CONTOH:
-Bang Farhan membeli motor baru.
Dia selalu menabung di bank
-Setiap perbuatan yang salah harus diberi sanksi.
Tia masih sangsi dengan kemampuannya.
-Ribuan massa sedang berdemo didepan gedung DPR.
Manusia purba hidup pada masa lampau.
3. HOMOGRAF
Homograf adalah kata-kata yang memiliki ejaan yang sama, tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
CONTOH:
-Apel adalah buah berwarna merah yang rasanya manis.
Para guru sedang melakukan apel.
-Firman adalah orang yang serba tahu.
Rena suka makan tahu.
-Liling tinggal di Serang, Banten.
Sawah pak Ridwan diserang hama.
#Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua, goodluck&havefun!:)
Homonim adalah kata-kata yang pelafalan dan ejaannya sama, tetapi maknanya berbeda.
CONTOH:
- Pak Iman sedang memperbaiki genting rumah yang bocor.
Keadaan menjadi genting setelah kedua kubu menolak untuk berdamai.
-Rino sedang melihat bulan menggunakan teleskop.
Irfan sedang menjalani study tour di Singapura selama enam bulan.
-Beruang merupakan hewan mamalia yang bertubuh besar.
Toni ingin menjadi orang yang beruang.
-Semua orang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat.
Tanti suka bepergian memakai sepatu hak tinggi.
-Jarak rumah Fina ke rumah Rizal sangat jauh.
Pak Rian sedang memanen biji jarak.
2. HOMOFON
Homofon adalah kata yang pengucapannya sama dengan kata lainnya, tetapi memiliki makna berbeda.
CONTOH:
-Bang Farhan membeli motor baru.
Dia selalu menabung di bank
-Setiap perbuatan yang salah harus diberi sanksi.
Tia masih sangsi dengan kemampuannya.
-Ribuan massa sedang berdemo didepan gedung DPR.
Manusia purba hidup pada masa lampau.
3. HOMOGRAF
Homograf adalah kata-kata yang memiliki ejaan yang sama, tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.
CONTOH:
-Apel adalah buah berwarna merah yang rasanya manis.
Para guru sedang melakukan apel.
-Firman adalah orang yang serba tahu.
Rena suka makan tahu.
-Liling tinggal di Serang, Banten.
Sawah pak Ridwan diserang hama.
#Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua, goodluck&havefun!:)
CERPEN : SIAPA
SIAPA
-YeyenNF-
Hening, yang
terdengar hanyalah bisikan-bisikan dongeng yang berulang-ulang pernah terbaca.
Kosong, kosong memang rasanya ruangan ini. Aku tidak akan berbicara mengenai
cinta, ini sebuah perjalanan bukan kritikan rendahan. Pernah, aku memandang
ribuan pasang mata dan pernah, aku menggenggam ratusan tangan. Tanpa sadar,
secara tidak sengaja aku melihat namaku
terpampang jelas dipapan. Entah harus darimana cerita ini aku mulai, seringkali
aku menceritakan hal ini secara tidak langsung kepada orang banyak.
Mungkin mereka
akan bosan mendengar cerita ini, itu untuk mereka. Tapi untukku, cerita ini
takkan pernah habis untuk diungkapkan oleh rentetan abjad yang hanya akan
membuat cerita fana. Berhenti, ingin sejenak aku berhenti dari penderitaan ini,
sebentar saja, hanya sebentar saja. Kehadiranku dihargai disini, bahkan lebih,
lebih dihargai daripada yang aku dapatkan sekarang. Aku sekarang bukanlah
siapa-siapa, tak ada tempat bagiku untuk berbicara, tak ada tempat bagiku untuk
tertawa lepas. Keegoisanku telah membuat semua keindahan yang pernah aku punya
hilang, bak ditelan bumi. Seseorang, dua orang, atau banyak orang pernah
menjadi saudara didalam ingatan ini, tapi jalan telah membawaku kearah yang
jauh. Banyak dari mereka yang secara sengaja ataupun tidak, pernah aku jauhkan
dari kehidupanku. Jahat memang, dan bodohnya aku baru menyadari hal itu hari
ini, hari dimana aku memang tidak pernah dianggap siapa-siapa oleh semua orang.
Sikap
pecicilan yang dulu melekat kini telah berubah menjadi sikap pendiam. Mungkin
terkesan berlebihan bagi sebagian orang, tapi itulah yang aku lakukan. Entah
darimana aku mendapatkan inisiatif untuk melakukan hal itu. Tapi aku memiliki
alasan dibalik itu semua. Teman-teman yang aku miliki sekarang, mereka jenius,
birilian, dan aktif tetapi dalam teori. Entahlah bagaimana bentuknya dalam
pengaplikasian, aku sempat berfikir apakah ada seorang yang katanya “jenius”
tetapi sering mengasingkan temannya sendiri, mereka sering menganggap rendah
oranglain, mereka sering bertindak semena-mena. Apakah itu yang dikatakan
jenius? Apakah iya jenius? Apakah iya? Sayang sekali mereka hanya mempergunakan
otak mereka hanya untuk bermain bersama imajinasinya sendiri, kasihan, sungguh
amat kasihan. Aku, salah satu dari korban imajinasi mereka. Mau seperti apapun,
mau bagaimana pun, aku tetaplah aku yang tidak pernah seorang pun menganggap
aku ada, aku memiliki teman, tapi tidak dalam keadilan. Aku memilih diam atas
semua itu. Kekanakan, sungguh kekanakan memang aku ini, dengan hanya hal
demikian lalu aku menjadi pemurung? Tapi sungguh, semua perasaan yang aku
pendam ini kian hari kian tidak tahan saja rasanya untuk aku tahan. Tak ada
orang yang bisa aku percayai untuk kuceritakan akan semua hal ini, orang tua?
Tidak, aku tidak ingin menambah beban fikiran mereka hanya dengan hal-hal
seperti ini, dengan adanya aku didunia pun sudah cukup membuat mereka
terbebani, tidak, tidak akan kuceritakan kepada mereka akan hal ini. Sahabat?
Tidak, bukan aku tidak percaya akan mereka, tapi aku tahu tidak akan ada
salahsatu dari mereka yang akan mendengarkan dengan baik lalu memberikan suatu
angin segar, karena aku telah berjanji pada diri sendiri, bahwa hanya akan
kubagikan kesenangan dan cerita indah kepada mereka, tetapi tidak untuk cerita
penderitaan rendahan ini. Hanya lembaran kertas dan tetesan tinta yang akan
menjadi saksi akan semua ini.
Semua derita
ini seakan mengingatkanku akan mereka yang pernah aku jatuhkan kedalam
belenggu, dihari lalu. Mungkin ini setara dengan apa yang telah aku perbuat
dulu, tapi apakah masih ada kesempatan bagiku untuk memperbaiki semua itu?
Entahlah aku masih mencari jalan. Aku teringat akan seorang salahsatu sahabatku
yang kini entah dimana rimbanya, semua histori yang pernah bersama kita jalani
semuanya masih terngiang dalam memori. Jangankan untuk bertemu, untuk menyapa
dan bertanya kabar pun sepertinya dia sudah tidak sudi mempunyai sahabat
seperti ini, sungguh disayangkan bertahun-tahun lamanya kita menjadi sahabat,
berpetualang kesana-kemari, menjelajah padang rumput luas, dan bermain air
didekat kebun, apakah dia sudah melupakan itu semua? Ataukah memang sengaja ia
buang semua memori itu? Entahlah, entahlah aku tidak tahu apapun tentang dia
sekarang ini. Jika diingat-ingat kembali, lucu memang saat kita menyadari bahwa
tidak ada satupun foto saat kita bersama, kita memang bukan tipikal orang yang
suka foto-foto waktu itu, yang tersisa dibalik semua cerita tentang sahabatku
yang satu ini hanyalah sekotak tempat pensil yang disana terdapat tanda tangan
yang dia buat dengan spidol permanen. Tinta spidol disana memang permanen,
tetapi tidak dengan cerita kita. Hingga tiba suatu hari dimana problema kecil
yang membesar, dan semua itu meluluh lantahkan keadaan hingga cerita kami hanya
sebatas sisa potongan surat yang kami saling tukar dan ketika dibaca, semua
akan mengingatkan kembali akan hari-hari itu, hari dimana kami memulai semua
ini dari awal. Hampir saja aku lupa, saking asyiknya membicarakan hal ini
sampai-sampai lupa memperkenalkan diri, haha namaku reyn, orang sering
memanggilku psikopat.
Cara membuat sinopsis [ TRIK INIMAH ]
Untuk membuat sinopsis/ringkasan sebuah novel, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. baca terlebih dahulu keseluruhan novel yang akan kalian sinopsiskan.
2. Jangan lupa catat gagasan utama setiap urutan peristiwa yang ada dalam novel tsb.bisa juga dengan menggaris bawahi gagasan2 yang kamu anggap penting ya !
3. Tuliskan ringkasan berdasarkan gagasan2 utama yang sudah kamu catat dalam langkah ke dua
4. Dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang padat, efektif dan juga menarik, tujuannya agar merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
5. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja
6. Dan yang terpenting sinopsis atau ringkasan novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita juga isi keseluruhan novel tersebut.
*Nah itulah cara membuat sinopsis yang dapat membantu kalian mengerjakan tugas sekolah ataupun mengembangkan hobi kalian.
1. baca terlebih dahulu keseluruhan novel yang akan kalian sinopsiskan.
2. Jangan lupa catat gagasan utama setiap urutan peristiwa yang ada dalam novel tsb.bisa juga dengan menggaris bawahi gagasan2 yang kamu anggap penting ya !
3. Tuliskan ringkasan berdasarkan gagasan2 utama yang sudah kamu catat dalam langkah ke dua
4. Dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang padat, efektif dan juga menarik, tujuannya agar merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli.
5. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis garis besarnya saja
6. Dan yang terpenting sinopsis atau ringkasan novel tidak boleh menyimpang dari jalan cerita juga isi keseluruhan novel tersebut.
*Nah itulah cara membuat sinopsis yang dapat membantu kalian mengerjakan tugas sekolah ataupun mengembangkan hobi kalian.
CERPEN : Es campur kolang kaling
ES CAMPUR KOLANG
KALING
-YeyenNF-
Mungkin pernah
aku melihat burung gagak dengan berisiknya berkicau diantara rindang pohon,
membisingkan memang. Lalu pernah juga kulihat pelatuk pistol yang akan ditarik
si penembak diujung jurang. Takkan pernah ada yang mengerti akan keluh jiwa
ini. Saat semua atmosfer terasa sama. Terasa senada dengan ujung tombak yang
menengadah keatas menara. Semua telah siap tuk diluluh lantahkan. Berjalanlah
diatas seutas tali tipis yang menjuntai diantara gedung pencakar langit lantai
paling atas. Bayangkan tak seorangpun mau tuk menolongmu. Elang mungkin hanya
akan melintas untuk memotong seutas tali itu. Tapi sebelum kau melakukan itu,
cobalah ingat hal yang mungkin pernah kau ingat. Berlarian dipadang rumput,
atau menghabiskan waktu dengan ribuan riak air terjun ditepi sana mungkin adalah
jawaban yang benar-benar harus kau pilih. Saat kegelapan tiba dan disana kau
tak terlihat sama sekali oleh oranglain, lalu lilin yang kau pegang telah
tertiup angin dan yang bisa kau lakukan hanyalah diam. Tak ada kesempatan
bagimu tuk mencari lentera atau pencahayaan lain. Dan lagi-lagi tak ada yang
mau menolongmu.
Hidup
terkadang tak sesuai dengan seberapa jauh kau berpijak ataupun seberapa luas
hal yang telah kau pandang. Berdiam diantara rumpun bambu mungkin lebih
mengasyikkan dibandingkan memikirkan hal seperti ini. Aku ingat saat dahulu
pernah ku tarik ulur layang-layang yang kuterbangkan, pernah pula tanah yang
kupakai untuk mencuci bajuku agar lusuh, dan pernah kutempuh jalan terjal untuk
berselancar diatas turunan jalan.Tidak pernah kukira, seiring berjalannya waktu
dan rupanya aku lupa cara tuk berterimakasih. Entahlah, maksudku tidak untuk
berlaku demikian. Dunia ini sepertinya ingin saja mempermainkan jalan ini.
Rasanya ingin sekali berlari mengitari bumi. Atau bertemu rimbunnya terumbu
karang. Ataupun berselancar diujung senja.
Panas terik
matahari terasa seiring dengan laju jam pasir yang terus berkurang. Terdengar
bisikan-bisikan bahwa aku berada dibawah. Habiskan saja waktumu untuk membahas
semua itu. Akan kubayar omong kosong yang kau lontarkan itu dengan tangisan
haru. Tak pernah aku menemukan seekor pecundang seperti itu. Lalu, apakah bisa
kau menyelesaikan masalah hanya dengan melihat kemasan dari masalah itu
sendiri? Andai saja hidup itu seperti matematika, semuanya hanya ada rumus.
Tidak ada yang namanya percekcokan ataupun pembuangan waktu. Bingung saat semua
kepala besar mengantri untuk dilatih oleh sang ahli sedangkan para intelek
hanya harus membersihkan meja mereka yang berdebu? Jadi, apakah ada keadilan
dimata hukum? Sudahlah hukum takkan pernah bisa melihatnya. Memiliki mata pun
mereka tidak.
Terkadang aku
benci dunia ini. Dan juga manusia. Aku benci cara mereka berjalan. Aku benci
cara mereka berbicara. Dan aku benci cara mereka memperlakukan oranglain.
Mungkin hanya keegoisan saja yang ada dibenaknya. Tapi aku percaya pada
hakikatnya semua manusia itu baik. Hanya saja beberapa diantara mereka berlaku
demikian. Entah apa yang membuat mereka berlaku demikian. Apakah mereka
menganggap bahwa mereka bukanlah manusia atau ada alasan lain yang memperkuat
itu semua. Sudahlah seberapa banyak kita berkicau, takkan pernah ada manusia
yang mau mendengarnya. Memang aku yang menulis ini adalah seorang manusia. Tapi
pengakuan itu hanya akan dinilai oleh oranglain. Dan yang menentukan kita
manusia atau bukan. Hanyalah cara kita berperilaku. Entahlah aku ini termasuk
manusia atau bukan. Perspektif orang-orang bebeda tentunya. Saya mengutarakan
semua ini bukan karena saya menganggap rendah manusia lain. Tapi saya ingin
mengingatkan akan mereka, dunia mereka, dan semua yang melekat pada mereka.
Hidup ini perlu peringatan selagi kita bisa memperingatkan.
Seperti sebuah
roda, kita terkadang diatas dan terkadang dibawah. Jalani saja, hidup memang
suatu perjalanan. Takkan pernah ada yang mendengarmu jika kau hanya berteriak
didalam gua. Takkan pernah ada yang menghiraukanmu jika kau hanya terlentang di
jalan raya. Apakah benar hidup itu hanya antara teori dan teori? Jika benar,
mungkin semua manusia kini akan tinggal didalam perpustakaan. Semua enslikopedi
laris dibacanya. Dan mereka akan bersahabat dengan abjad. Semua yang ada di
dunia ini diciptakan untuk saling melengkapi, dan berbagi upeti. Bukan
mempersiapkan bekal ke langit, mereka malah membuat kendaraan mewah tuk menuju
kesana. Mengherankan bukan? Hidup memang tak senikmat Es campur kolang kaling.
CERPEN : Sepenggal mimpi
SEPENGGAL MIMPI
-YeyenNF-
Kulihat
tumpukkan buku kian hari kian menggunung. Jelas tumpukkan buku itu bukan berisi
enslikopedi ataupun buku ilmiah lainnya. Pengapnya kamar ini terasa semakin
memperburuk suasana. Bukan mengerjakan, tapi malah kupikir apakah akan berarti
semua tumpukkan buku ini untuk kemudian hari? Egois memang manusia yang belum
seberapa pandai menimba ilmu di negri orang ini. Tetesan tinta yang mulai
kupaksakan untuk menetes seakan seirama dengan apa yang kupikirkan saat itu. Ya benar, masa yang akan datang. Masa dimana
kita akan menjadi manusia yang sebenarnya. Yang bahkan dengan puluhan pin yang
menempel di kemeja, semua itu takkan pernah cukup untuk menggapai itu.
Bahkan pernah
kudengar, seorang montir itu lebih muliad daripada seorang pejabat. Tak cukup
untuk aku jelaskan pada sebuah artikel untuk membahas ini. Hingga pada suatu
hari, ketika fajar sudah terlelap dan aku seakan teringat pada masa kecil.
Dimana pernah aku ngin berkecimpung di dalam laboratorium, atau dalam sirkuit,
atau didalam ruangan khusus. Kemudian aku terbangun dari lamunan karena sontak
aku melihat teman temanku yang sibuk berlari mengejar layang-layang.
Ibuku, sesosok
manusia yang sangat amat aku sayangi. Entah apa setiap aku melihatnya seakan
semangat yang terpuruk ini menjadi menyala kembali. Begitu juga ayah. Aku
menyayangi mereka berdua. Ekspektasi membuatku berangan-angan untuk memerangi
rintangan. Tanpa adanya uang, musnah sudah. Apa daya di negara ini segala
bentuk penghidupan selalu saja berujung pada uang.
Aku?aku tak
punya kesempatan sama sekali untuk menjadi salahsatu dari para “moneyplayer”
itu. Dan sungguh aku tidak pernah menginginkannya. Heran aku dibuatnya. Negara
ini menginginkan penerus yang jujur, tetapi? Apakah prosedur yang telah
dijalankan pemerintah mampu membuat semua hal itu terwujud?
Selain itu,
ridha orangtua memang yang utama. Tak ada lagi jalan bagiku untuk melangkah
dilapangan terjal, kawat berduri dan arena push up. Ingin sekali aku mencari
jalan keluar, tapi apa yang akan aku temui nanti sudah aku perkirakan.
Kekecewaan. Meang sudah pasti hal itu akan terjadi, sekuat apapun aku berusaha
pasti jalan akan membawaku kearah yang sama. Kesal, kecewa, dan ketidakadilan
sudah sepantasnya aku dapatkan.
Tak pernah
secercah cahaya melintas disudut pengap kamarku. Sudahlah hari memang harus
terus dijalani, sepahit apapun hidup. Mungkin hidup itu terkadang diciptakan
untuk mengubur mimpi. Tak pernah akan aku sesali, tak pernah aku menyalahkan
keadaan. Kini aku mulai berfikir bahwa memberi oranglain suatu pembelajaran
adalah hal yang mulia. Terimakasih ibu, terimakasih ayah kau masih mampu
menyayangiku hingga saat ini. Kalian amat kusayang, kalian berarti. Aku dan sepenggal mimpi.